El tokooro itu lebih dari sekedar burung: itu adalah burung nasional Kuba. Ini berarti bahwa itu adalah bagian dari simbol nasional negara ini bersama dengan bunga kupu-kupu, palem kerajaan atau bendera Kuba sendiri, Demajagua yang populer.
Nama ilmiah hewan berharga ini adalah Priotelus temnurus dan itu milik keluarga yang sama dengan quetzals. Namun, di pulau itu dikenal dengan nama tocororo atau juga sebagai mewarnai. Nama ini diambil dari suara lagu mereka, yang onomatopoeia-nya dapat direproduksi seperti ini: «to-co-ro-ro». Di bagian pulau tertentu, terutama di bagian timurnya dikenal dengan nama guatini, istilah asal Taino.
Dari sudut pandang ornitologis ini adalah spesies yang sangat menarik, karena merupakan a endemisme. Tocororo hanya hidup di Kuba: di pulau utama, dan beberapa pulau kecil seperti Guanaja Cay, Isla de la Juventud y Sabinal Cay.
Mengapa Tocororo dianggap sebagai burung nasional Kuba? Alasannya ada dua:
Di satu sisi, bulunya yang mencolok memiliki warna yang sama dengan bendera Kuba. Di sisi lain, hal itu juga terjadi tidak mungkin memiliki burung ini di penangkaran. Ketika seekor Tocororo dikurung, ia berhenti bernyanyi, berhenti makan, kehilangan bulu-bulunya yang berharga dan perlahan-lahan dibiarkan mati. Ciri ini dimaknai sebagai kebajikan: Tocororo mencintai kebebasan dan akan mewakili semangat bebas rakyat Kuba.
Karakteristik Tocororo
Tocororo adalah burung berukuran sedang yang tingginya berkisar antara 27 dan 29 sentimeter. Ekornya panjang, berukuran hampir sama dengan bagian tubuh lainnya. Dengan sayap terentang burung ini bisa mencapai lebar sayap hampir 40 sentimeter.
Ekor Tocororo terdiri dari bulu panjang runcing yang ujungnya berbentuk gergaji. Mata mereka berwarna merah, sedangkan paruhnya berwarna hitam di bagian atas dan merah di bagian bawah. Cakar mereka mirip dengan burung dari keluarga Trogonidae
Hal yang paling mencolok dari aspek fisik Tocororo adalah bulunya yang berwarna-warni. Bagian atas dan belakang kepalanya berwarna biru keunguan, sedangkan punggung dan ekor berwarna hijau tua dan berkilau. Di sisi lain, bulu di leher dan dada berwarna putih atau abu-abu pucat, tetapi perut dan pangkal ekor berwarna merah cerah. Ini adalah komposisi kromatik bulu jantan. Betina bisa dikenali karena dadanya juga merah, bukan putih seperti jantan. Secara praktis, inilah satu-satunya perbedaan morfologis antara kedua jenis kelamin.
di sana dua subspesies dari Tocororo di Kuba:
- Priotelus temnurus temnurus, yang paling umum dan tersebar luas di seluruh pulau.
- Priotelus temnurus vescus, dikatalogkan untuk pertama kalinya pada tahun 1905 dan hanya menetap di Pulau Pemuda. Ini mirip dengan subspesies lain, meskipun ukurannya agak lebih kecil.
Habitat dan adat istiadat Tocororo
Tocororo hadir di hampir seluruh hutan di seluruh negeri, meskipun lebih mudah menemukannya di hutan yang lebih rindang dan memiliki pohon dengan tajuk tinggi. Itu paling melimpah bagian timur Kuba: di Sierra de los Órganos, Ciénaga de Zapata, Sierra del Escambray dan pegunungan Sierra Maestra.
Sering dikatakan bahwa Tocororo adalah burung yang pendiam. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bersandar pada dahan, lehernya membungkuk, tertidur. Padahal, ia hanya bergerak untuk makan sendiri, saat itulah ia menunjukkan bahwa ia mampu terbang cepat dan pergerakannya lincah. Itu memakan buah-buahan dan serangga kecil.
Ini sangat khas canto (yang terkenal "to-co-ro-ro"), yang biasanya disertai dengan kicauan dan kicau. Dalam Video dari atas Anda dapat menghargai suara aneh ini.
Los kebiasaan berkembang biak burung ini cukup penasaran. Betina Tocororo bertelur antara bulan April dan Juli, selalu bertelur 3 atau 4 butir telur. Hal yang paling mencolok adalah kebiasaan mereka bertelur di sarang orang lain, umumnya burung pelatuk. Telur diinkubasi secara tidak jelas oleh jantan dan betina. Setelah lahir, tugas memberi makan anak juga dibagi antara kedua jenis kelamin.
Perlindungan dan konservasi
Pemerintah Kuba menyetujui undang-undang pada tahun 1999 yang melarang perburuan dan penangkapan Tocororo. Meskipun spesies ini tidak terancam punah atau terancam punah, ini dianggap a burung eksotik yang dilindungi.
Bagaimanapun, ukuran perlindungan hukum ini lebih simbolis daripada praktis, karena Tocororo adalah salah satu hewan fauna negara yang paling dicintai dan dihormati. Orang Kuba menyukai Tocororo tidak hanya karena keindahan dan lagunya, tetapi juga karena statusnya sebagai Burung Nasional, simbol identitas Kuba. Melukai hewan-hewan ini dianggap sebagai pelanggaran bagi negara.